SUAKAONLINE.COM, Bandung — Banyak syarat dan tantangan untuk menjadi seorang jurnalis. Diantaranya, dibutuhkan sebuah kreatifitas yang tinggi, pribadi yang jujur dan dapat menahan emosional meskipun dalam tekanan yang tinggi dalam penyampaian berita. Hal ini disampaikan oleh News Presenter, Gustav Aulia dalam Workshop The Art of Journalism yang diadakan oleh Persma E-Pers di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas Selasa (3/5/2016).
Menurut Gustav, tekanan dan rasa lelah tersebutlah yang harus dihadapi jurnalis. Dia juga mengatakan jurnalis agar tidak cepat berpuas diri hanya karena menyelesaikan satu tugas. Karena menurutnya, masih banyak tugas yang menanti di depan sana. “Terkadang sebagai seorang manusia ada rasa lelah, tetapi karena tuntunan mau tidak mau harus kita hadapi,” ujar pria yang pernah menjadi pembawa berita Seputar Indonesia tersebut.
Ia juga menceritakan suka dan duka dalam menjadi seorang jurnalis, diantaranya akan ada banyak waktu dan hal lainnya yang dikorbankan. Kelebihannya, menjadi seorang jurnalis akan mendapatkan banyak pengalaman menarik dan sering bertemu dengan orang-orang penting, seperti presiden.
Selanjutnya, dalam pembuatan sebuah berita, Gustav menekankan bahwa seorang jurnalis harus mampu membuat keputusan yang tepat dan berimbang meskipun dalam waktu yang sempit. Jurnalis harus bisa mencari momen yang menarik dan memilih narasumber yang tepat agar berita tidak menyudutkan salah satu pihak. Dalam pemberitaan, seorang jurnalis harus menyampaikan data yang ada dan tidak dilebih-lebihkan. “Kreatifitas dalam pengolahanlah yang seharusnya dibutuhkan oleh seorang jurnalis untuk membuat berita menjadi menarik,” lanjut Gustav.
Selain itu, Gustav juga mengkritik calon reporter media digital yang dewasa ini hanya ingin tampil di depan umum dan terkenal. Menurutnya, seorang reporter bukan hanya hebat di depan kamera tapi harus terjun ke lapangan. “Yang harus dijadikan mindset, anda harus paham apa yang ingin disampaikan,” ujarnya.
Dalam akhir pembicaraanya, Gustav berharap agar pemilik media nantinya berasal dari seorang pers mahasiswa. “Pemilik media harus paham kode etik jurnalistik, karena nantinya akan terbentuk media yang berkualitas,” tutupnya.
Reporter : Akbar Gunawan / Magang
Redaktur : Edi Prasetyo